Manajemen Risiko: Budaya Insan WIKA
Mengingat pentingnya penerapan manajemen risiko di setiap unit kerja dan lingkungan proyek, PT Wijaya Karya (WIKA) mengadakan Forum Manajemen Resiko (Risk Management), Selasa (4/7). Acara yang dimulai pukul 9.00 WIB ini dipimpin langsung oleh General Manager Keuangan Ganda Kusuma dan dihadiri oleh direksi yang diwakili Direktur Keuangan (DKU) Slamet Maryono dan Direktur Operasi I (Dirop I) Sutedjo Wirokusumo serta beberapa perwakilan dari unit kerja yang terkait
Dalam sambutannya, Slamet Maryono mengungkapkan bahwa forum yang membahas risiko ini menjadi landasan perubahan insan WIKA dalam memanajemeni risiko. Memang, membahas risiko suatu proyek sama halnya menantang masalah, namun hal ini memang harus dilakukan (perubahan) untuk perbaikan. Yang terpenting, bagaimana tindaklanjutnya dalam mengatasi risiko, artinya setelah teridentifikasi adanya besaran risiko, bagaimana melakukan evaluasi dan pengawasan, yang mana pada tingkatan ini, perusahaan akan berusaha terus berhubungan dengan obyek apakah dalam keadaan stabil (tidak ada peningkatan risiko) atau sebaliknya. Sementara Sutedjo menekankan bahwa pelaksanaan manajemen risiko yang selama ini dipaksakan perlu dirubah paradigmanya menjadi kebiasan dan membudaya di setiap lingkungan kerja.
Manajemen risiko adalah bagaimana kita mengidentifikasi risiko untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan kerugian yang ditimbulkan. Perusahaan dapat melakukan empat cara yang umum dilakukan yaitu menghindari risiko, mengontrol risiko, menerima risiko, mentransfer risiko.
Dalam forum ini, tiap unit kerja mempresentasikan kertas kerja Analisis Akibat dan Probabilitas Risiko pada tiap proyek yang diperolehnya. Dalam kertas kerja tersebut ditinjau besarnya akibat, presentase besarnya kemungkinan dan level risiko (apakah rendah, moderat, tinggi atau ekstrim)