Kontraktor Cina Gandeng WIKA dalam Proyek Power Plant 10.000 MW di Indonesia
Mega proyek Kelistrikan berskala besar dengan biaya lebih kurang Rp. 100 Triliun ini akan segera terealisasi pelaksanaannya pada bulan September tahun 2006. Proyek milik PLN ini rencananya akan ditangani oleh perusahaan EPC Internasional yang mampu memberikan dukungan dana kredit ekspor yang diperlukan yang diperlukan sebagai kredit suplayer minimal 85 % dari total biaya proyek dan sisanya yang 15 % akan didanai oleh PLN.
Dalam hal ini PT Wijaya Karya (WIKA) telah membentuk Power Plant Team yang diketuai oleh Ir. Muryadi Yusuf dan telah melakukan survey di setiap lokasi proyek diantaranya untuk PLTU yang berkapasitas 600 ? 700 MW di Suralaya, Paiton, Tanjung Jati dan untuk PLTU yang berkapasitas 300 ? 400 MW di Teluk Naga, Labuhan, Pelabuhan Ratu, Indramayu, Rembang, Tanjung Awar-Awar dan Pacitan.
Kontraktor asing yang berminat dengan WIKA adalah berasal dari Cina, Jepang dan Eropa dan telah mengadakan kesepakatan bersama untuk saling mendukung pelaksanaan Crash Program PLTU berbahan bakar Batu Bara kapasitas 10.000 MW.
Sesuai dengan Per. Pres. No. 71/2006 tentang mandat Presiden ke PLN serta Per. Pres. No. 72/2006 tentang pembentukan Team Koordinasi Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik, pada 7 Juli 2006 lalu PLN telah mengeluarkan pengumuman untuk mengundang para kontraktor EPC Internasional untuk mengikuti Pre-Cualification For 300 ? 400 MW and 600 ? 700 MW Coal Fired Steam Power Plant.
Power Plant berkapasitas 10.000 MW ini rencananya akan dikerjakan selama 30 bulan setelah penandatanganan kontrak untuk PLTU yang berkapasitas 300 ? 400 MW, dan 36 bulan setelah penandatanganan kontrak untuk PLTU berkapasitas 600 ? 700 MW. Proyek ini dijadwalkan akan berproduksi mulai tahun 2009.