Pembangunan Proyek Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara yang dikerjakan oleh WIKA-JAKON (KSO) secara resmi dimulai, ditandai dengan groundbreaking yang berlangsung pada Senin (13/5).
Groundbreaking proyek RDF Rorotan dihadiri oleh PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta, Asep Kuswanto, Direktur Operasi I WIKA, Hananto Aji, dan Direktur Operasi II WIKA, Harum Akhmad Zuhdi.
Dalam sambutannya, PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono menyampaikan bahwa pembangunan RDF Rorotan dilakukan setelah sukses membangun RDF Bantargebang. RDF Plant Rorotan sebagai yang terbesar di wilayah utara Jakarta merupakan salah satu program pemerintah daerah dalam mengupayakan Jakarta sebagai kota yang bebas sampah.
“RDF Plant Rorotan ditargetkan beroperasi pada awal tahun 2025 dan mampu melayani 16 kecamatan di Jakarta yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur,” ujar Heru.
Adapun dalam proyek ini, WIKA memegang porsi sebesar 60% dari nilai secara keseluruhan mencapai Rp1,15 Triliun. Pada lingkup EPCC, pekerjaan yang paling besar mencakup procurement untuk penyedia teknologi sistem pengolahan limbah sekaligus pekerjaan sipil termasuk pemancangan dan bangunan gedung pengelolaan sampah.
Keberadaan plant dengan teknologi RDF ini, memiliki fungsi mengolah sampah anorganik menjadi bahan bakar alternatif yang akan menghasilkan energi listrik maupun panas dengan emisi karbon yang rendah. Dengan kapasitas pengolahan sampah yang mencapai 2.500 ton/hari, RDF Rorotan mampu mereduksi 30% total sampah yang akan dikirimkan ke Bantargebang menjadi RDF Baller berukuran 5x5 cm sebanyak 875 ton/hari. Hal ini sekaligus menjadikan RDF Rorotan sebagai proyek pengolahan sampah terbesar di Indonesia.